Wednesday, July 27, 2011

Dewi Malam

teduh melihat sayap indah itu terbang melewati senyumku
menyapa kosongnya hati yang telah lama membiru
lebam dan perih tersayat pisau rindu akan sebuah angin sapaan cinta
kelemahanku memanggilmu mendekat tuk melangkah bersama di sisiku
sepasang mata yang hanya bisa kurekam dalam imajenasi datarku
memasungku dalam dunia khayal akan kerinduan hadirmu...
Entah..entah sampai kapan terkubur dalam rasa yang tak mampu kuungkap dalam kata..
terlalu takut tuk mengucap rasa karena merasa belum saatnya..
hai kau Sang putri sederhana pewaris air mata Surga..
hai kau dewi malamku dalam nyanyian sang pujangga..
Sapalah aku di kala senja...saat itu kan kurajut cinta
bersama kilauan tahta dunia dan surga....

Tuesday, July 19, 2011

Sebuah harap

kadang punggung tak kuat lagi menopang
bila keringat disela tangan pun tak lag masam
hanya terhela sesekali nafas yang tak lagi utuh..
semua nampak menyedihkan..tampaknya...

hanya penampakan kecil sebuah kain lusuh diujung pintu
terkoyak..penuh debu..tak lagi menarik..
hai kau sang penabur senyum hatiku..kau dimana
anganmu cukup besar membasahi pakaian hati ini..
anganmu cukup besar menebar ribuan wangi dunia di rongga ini

kapan maya ini menjadi nyata...
andai kutahu suatu pertanda ketika kau jumawa..
anda kutahu kapan kau tiba...tetap kunanti sebuah pertanda..

pertanda kubuka pintu lagi buat sebuah cinta..

Saturday, July 16, 2011

biasan kata hati

ketika telah lama kesepian dalam keramaian
seberkas cahaya putih mendekat tuk menyapa
mudah2an itu bukan hanya khayalku..
lelah untuk sedikit berharap..letih untuk berucap..
dengan sisa keheningan aku menulis..suara hati di ujung mediteran

sejenak waktu itu membuatku tergoda..kecerdasannya menangkap isyarat
kepandaiaannya mengajakku terbang ke dunia khayal tanpa batas
kadang kuterlelap dalam ceritanya..bukan karena membosankan
tapi karena terlalu indah bahkan untuk diimpikan..
dalam bunga tidurku menemaniku bernyanyi lagu dalam sumbangku..

tapi entah..ini terlalu cepat..kubutuh waktu..dia juga
bukan..bukan waktu yg kubutuh..tapi restu..
restu penjaga singgasana dunia dan seisinya
restu dari Kau Sang esa yang kupercaya..

ketika kasih melucuti jiwa kerasku hingga membuat ku lunglai
itulah kekuatan yg sesungguhnya..
berjalan dengan langkah yang pasti dengan jejak yg tegas
menapaki keangkuhan kesendirianku..hingga mungkin nantinya...
kuminta kau untuk aku...

atas restu Penciptaku............

Wanita dalam Khayal

sesosok rupa dalam anganku..
lahir dari sebuah doa dan harapan adam dan hawa..
teranugerahi senyum menawan dan tatapan yang menyejukkan..
rambut yang tertutup balutan sutera hingga mata tak dapat menerka
hanya dengan wajah dan telapak tangan yg terlihat bisa membuatku terpana

berjalan tertunduk dengan langkah kecil dan senyuman malaikat
bayangan yang meniupkan angin kedamaian
sederhana dengan kemewahan keyakinannya terhadap penciptanya..
dia indah walau baru sebatas angan..

aku tak rela jika  dia hanya sebuah obsesi..dia sebuah ambisi
ambisi yang manis dari kumpulan kecil keringat dan doa..
dengan sayatan yg masih membekas kutertatih mendekat
dengan sedikit nanah yang menjijikkan kuyakin dia bisa mengobatinya

terdengar lirih doa dari sepenggal ucapannya
aku tahu kamu begitu sempurna di mataku
hingga saat ini kau hanya sanggup menjadi khayalku
wahai Pencipta Segala keindahan..aku meminta..aku memohon
memohon dia yang kuyakin hanya sebagian kecil dari keindahanmu
jadikan dia teman pengantar menuju mautku yang syahdu..
jadikan dia jemari kecil bagi kemuliaan anakku kelak..

dalam pintaku untuk wanita dalam khayalanku..sesungguhnya imannya lah
dalam pintaku untuk wanita dalam khayalku..sesungguhnya kesederhanaannya lah...
dan dalam senyumannya lah harapan itu ada..
sebuah kenyamanan dan ketenangan hidup seorang hamba

Friday, July 15, 2011

Tunggu Aku di puncak itu

malam terpaku dalam seribu hujatan sang badai
kadang merabun mata ini memandang binarnya cahaya senja
tersayat manisnya debu-debu duniawi
terhujam sejuknya tawa liar para serdadu bumi

ketika itu aku hanya bisa terdiam
bagai tak tahu kemana bayang ini menuju
bagai kehilangan arah rumah terus mencari
jengkal-demi jengkal ketidakpastian..
menangis dalam senyum yang terlihat tulus..

enyah sejenak lalu kembali..tapi..
tetap tak sadar dimanakah ini..
apa ini yang aku cari..tersesat..terasingkan..cuma itu yang kurasa
dengan sisa keyakinan berharap ada jalan..

Bermodal sebuah pesan hidup seorang hamba.
tertunduk melipat tangan mencari kebenaran..
dalam hati berteriak..ini kisahku atas restu Tuhanku
Acuhkan yang bukan suara hatimu..acuhkan sejenak..

tapi..dalam batin aku tak bisa sendiri..
aku butuh ranting itu walau untuk menahan berat badanku..
aku butuh lilin itu untuk menerangi jalanku..
cukup untuk kali ini aku mengeluh..

Cukup..cukup..dan cukup

kembali dalam dekapan doa seorang ibu..dan kekuatan harapan sang ayah
didorong senyum2 adik-adik yang menunggu kakaknya pulang
ini aku yang utuh..aku yang tak sendiri walau kadang cobaan itu tak ringan bagiku
Dan aku yakin ada engkau nantinya..
Engkau yang belum aku temukan tapi kuyakin akan datang...

Tunggu aku di puncak itu...