Friday, July 15, 2011

Tunggu Aku di puncak itu

malam terpaku dalam seribu hujatan sang badai
kadang merabun mata ini memandang binarnya cahaya senja
tersayat manisnya debu-debu duniawi
terhujam sejuknya tawa liar para serdadu bumi

ketika itu aku hanya bisa terdiam
bagai tak tahu kemana bayang ini menuju
bagai kehilangan arah rumah terus mencari
jengkal-demi jengkal ketidakpastian..
menangis dalam senyum yang terlihat tulus..

enyah sejenak lalu kembali..tapi..
tetap tak sadar dimanakah ini..
apa ini yang aku cari..tersesat..terasingkan..cuma itu yang kurasa
dengan sisa keyakinan berharap ada jalan..

Bermodal sebuah pesan hidup seorang hamba.
tertunduk melipat tangan mencari kebenaran..
dalam hati berteriak..ini kisahku atas restu Tuhanku
Acuhkan yang bukan suara hatimu..acuhkan sejenak..

tapi..dalam batin aku tak bisa sendiri..
aku butuh ranting itu walau untuk menahan berat badanku..
aku butuh lilin itu untuk menerangi jalanku..
cukup untuk kali ini aku mengeluh..

Cukup..cukup..dan cukup

kembali dalam dekapan doa seorang ibu..dan kekuatan harapan sang ayah
didorong senyum2 adik-adik yang menunggu kakaknya pulang
ini aku yang utuh..aku yang tak sendiri walau kadang cobaan itu tak ringan bagiku
Dan aku yakin ada engkau nantinya..
Engkau yang belum aku temukan tapi kuyakin akan datang...

Tunggu aku di puncak itu...

No comments:

Post a Comment